Perkembangan teknologi di zaman modern membawa banyak pengaruh bagi kondisi bisnis di tanah air. Di satu sisi, teknologi dapat mendukung pengembangan bisnis secara pesat. Namun di sisi lain, ancaman risiko cyber juga muncul sebagai bahaya yang mengganggu kelancaran bisnis.
Berdasarkan data perusahaan antivirus ternama asal Amerika, Symantec, pada April 2017, setidaknya ada 1.200 serangan cyber yang menyebabkan 1,1 miliar data identitas terekspos. Kejadian tersebut seakan menjadi alarm bagi perusahaan di tanah air untuk meningkatkan proteksi terhadap data-data internalnya.
Survei organisasi profesi Internasional di bidang tata kelola teknologi Informasi, ISACA, yang dirilis oleh dalam laporan State of Cybersecurity 2018 juga menyatakan bahwa ancaman cyber terhadap perusahaan masih tetap tinggi pada tahun tersebut.
Masalah Risiko Cyber berhubungan dengan SDM
Banyak orang beranggapan bahwa risiko ancaman cyber hanya menjadi tanggungjawab Departemen Information Technology (IT). Nyatanya, risiko tersebut juga berhubungan erat dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di perusahaan.
Setiap perusahaan harus fokus mengelola SDM dan memberikan edukasi yang berkaitan dengan risiko cyber. Karena setiap karyawan yang terhubung dengan data-data internal serta sistem internet perusahaan pasti memiliki peluang risiko yang sama besar. Sedikit kelalaian bisa menimbulkan kerugian besar terhadap data-data perusahaan yang bersifat rahasia.
Beberapa ancaman cyber yang mengintai perusahaan meliputi:
- Kecurangan sistem komputerisasi
- Pencurian data
- Peretasan (hacking)
- Pelanggaran celah keamanan jaringan di perusahaan
Data-data yang dimuat pada laporan The Need for a new IT Security Architecture: Global Study menyatakan bahwa ancaman cyber juga muncul karena sistem IT yang ketinggalan zaman dan ketidakmampuan perusahaan untuk mengontrol gadget serta aplikasi yang digunakan karyawan. Serangan cyber bisa saja terjadi melalui gadget karyawan yang memuat data-data perusahaan.
Jangan Menunda Manajemen Risiko Cyber
Manajemen risiko terhadap ancaman cyber menjadi salah satu agenda wajib bagi perusahaan. Dahulu, ancaman cyber dianggap hanya menyerang industri perbankan dan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Namun kini prinsip pengelolaan data yang canggih justru membuat perusahaan lainnya juga rentan mengalami serangan cyber.
Perusahaan harus lebih proaktif dan inovatif merancang cyber risk management sesuai karakteristiknya masing-masing. Kehadiran perusahaan broker asuransi dan konsultan manajemen risiko, Marsh Indonesia bisa menyajikan solusi holistik bagi masalah ancaman cyber bisnis Anda. Karena Marsh Indonesia memiliki kemampuan membuat model manajemen risiko dan pengelolaan ancaman cyber yang relevan dengan situasi di tanah air, sehingga urusan cyber risk management tak akan membuat perusahaan Anda kewalahan.
2 comments
ngeri memang kalo sudah bicara data perusahaan yang disalahgunakan. bisa2 reputasi hancur dan berdampak pada cashflow perusahaan. semoga banyak yang makin sadar akan risiko ini.
Manajemen Cyber menurut saya sangat penting, bahkan saat ini semakin banyak serangan cyber yg tidak bertanggung jawab dan bisa mengakibatkan kerugian besar kepada suatu perusahaan.
Seperti yang ada pada artikel risiko cyber sangat fatal sehingga jika terkena serangan cyber jahat bisa bikin reputasi perusahaan menjadi down dan susah untuk mengembalikannya seperti semula.
EmoticonEmoticon